Arsitektur Nusantara-Sumatera Utara

ARSITEKTUR NUSANTARA,
Sumatera Utara

Hai sobat Kreatif,
Pada blog kali ini aku akan share tentang beberapa foto dan kegiatan-kegiatan yang diakukan selama ekskursi arsitektur di Sumatera Utara. Dalam perjalanan kali ini ada beberapa tempat yang dikunjungi seperti Medan, Berastagi, Desa tomok, Desa Siallagan dan Pulau Samosir. Disini aku akan jelaskan tentang bentuk arsitektur nusantara khususnya sumatera utara mulai dari Bentuk bangunan, filosofi bangunan, Warna dan Tradisi nya sendiri. Pada blog kali ini aku bakal benyak bagi tentang foto-foto bangunan nya itu sendiri jadi bisa menjadi bahan referensi sobat kreatif dalam materi arsitektur nusantara.

1. Medan - Istana Maimun
Selama berada di sumatera utara, kota medan jadi tempat terakhir yang kita kunjungi. Di kota medan sendiri kita mengunjungi beberapa bangunan yang memiliki sejarah di kota medan. Destinasi pertama yaitu Istana Maimun. Jadi, Istana Maimun itu sendiri adalah istana yang ditempati oleh sultan / raja dari kota medan. Pada zaman dahulu, istana ini menjadi pusat pemerintahan  kota medan karena kota medan masih menganut sistem pemerintahan kerajaan. Istana Maimun sendiri jika dilihat dari luar bangunan menggunakan arsitektural kontemporer namun memberikan megah. Istana Maimun sendiri memiliki dominan warna kuning dan hijau yang melambangkan agama islam. Pada zaman dahulu, orang orang di medan hampir semua memeluk agama islam dan pemerintahan dianut berdasarkan hukum islam. Istana ini juga memilki 3 kubuh utama di atas bangunan menyerupai masjid dan memiliki bentuk bulan diujungnya. bangunan ini memiliki beberapa tingkat yang menjelaskan kasta dalam kerajaan. Interior dalam bangunan memiliki konsep klasik dengan dasar timur tengah dan islamik. 
Istana Maimun Tampak Luar

Interior Istana Maimun

                                                                   Atap Istana Maimun


Di dalam bangunan akan sangat banyak dijumpai ukiran dan relief-relief yang melambangkan keagungan. Bangunan ini juga memiliki pintu dan jendela yang besar karena disesuaikan dengan konsep arsitektur pada zaman dahulu yang cenderung besar. Dalam bangunan juga banyak dilengkapi lampu lampu yang besar.

2. Pulau Samosir -  Desa Tomok dan Desa Siallagan
Destinasi selanjutnya kami mengunjungi 2 desa yakni Desa Tomok dan Desa Siallagan. Pada destinasi ini kita lebih banyak mendapat arsitektur nusantara khususnya Batak. Selama kami berada di samosir kami banyak mengunjungi rumah bolon atau rumah adat batak. Rumah bolon memiliki bentuk rumah panggung dengan atap yang menjulang tinggi. Bangunan yang berada di Desa  tomok dan Desa Siallagan adalah modifikasi dari bentuk aslinya karena bentuk yang aslinya sudah terbakar.







Bangunan asli sessungguhnya memilki bentuk 4 kali lebih besar dan jumlanya lebih banyak. Bangunan ini memiliki penyangga yang terbuat dari kayu besar dan dilakukan dengan sistem pasak. Bangunan ini juga memiliki 18 kolom tiang yang tidak ditanam namun diletakan diatas batu tuntuk menghindari pergeseran yang mungkin terjadi apabila gempa. Rumah Bolon juga terdiri dari relief batak dan bentuk binatang di bagian depan. Atap dari bangunan ditahan oleh dinding dan tiang yang disatukan dengan rotan. Bangunan ini juga memiliki banyak ventilasi dan ruang yang cukup banyak.

3.Berastagi- Gereja Santo Fransiscus Asisi
Bangunan ini memiliki bentuk yang besar dan terkesan megah. Berbeda dengan rumah bolon yang menganut kebudayaan batak toba, gereja ini dibangun dengan gaya batak karo. Gereja ini memilki beberapa tingkatan dan luas. Pada tingkat paling bawah tersusun kolom kolom berwarna merah terakota dan jendela.Pada tingkatan yang kedua, bangunan menampilkan unsur religius dan kebudayaan dimana ditampilkannya ukiran tentang Yesus dan relief kebudayaan batak. Kemudian pada tingkat selanjutnya adalah atao berwarna hitam yang semakin lama semakin kecil. Pada setiap tingkatan atap, ditambahkan jendela segitiga dengan motif salib. Pada puncak dari gereja diletakkan salib yang cukup besar.


Interior dalam gereja ini sendiri sangat megah dan besar. Gereja memiliki langit langit yang sangat tinggi ditambah dengan kolom penyangga yang besar. Pada sela sela kolom kayu dari dalam gereja, terdapat material marmer putih yang dibentuk persegi. Jika kita memasuki dalam gereja, kita pasti akan merasakan untuk kemegahan dari gereja karena bentuknya yang tinggi.Warna dominan dalam gereja ialah putih dan coklat yang melambangkan kesucian.




Sekian sobat kreatif tentang beberapa perjalanan selama melakukan ekskursi arsitektur nusantara di provinsi sumatera utara, semoga bermanfaat !

Comments